Minggu, 20 Desember 2009

Sebentar lagi aku di Sagara

Sagara, oh sagara. Desa ini tempatnya jauh dari keramaian. berada di ujung sebuah jalan, sebuah daerah. Bila kita menyusuri sebuah jalan, maka bila kita bertanya kemana jalan ini akan habis. maka di Sagara ini lah tempatnya. Desanya sangat terpencil, kalo di lihat dari posisinya desa ini mirip desa yang di gantung di atas. Desa Sagara berada di sebuah pegunungan paling atas. Untuk sampai di desa ini, kita harus susah payah menyusuri jalan ini. Apalagi jalannya yang hanya dua meter lebarnya sngat sulit di tempuh menggunkan mobil. menuju ke desa ini harus melewati jalan di tepian gunung, terus membentuk lingkaran yang akhirnya sampai pada desa ini paling atas. Jalannya terjal, dan sangat tajam sekali naiknya. rata rata orang yang baru pertama kali singgah di desa Sagara akan mengucapkan " Ya Allloh ini desa kok jauh amat, dan jalannya kok terjal banget. ". Begitu juga nenekku yang pertama kali berkunjung ke desa ini sampai beliau menangis sambil tertegun kenapa anakku tinggal di daerah seperti ini. Namun Ayah, tampaknya tidak mempermasalahkan kondisi geografis seperti itu. Ayah nampak menghormati keadaan seperti itu. katanya jika kita bergumam tidak mensyukuri apa yang telah di beri Tuhan maka Alam nanti akan marah, dan tidak berpihak kepada kita. Kita harus mensyukuri saja apa yang Tuhan beri pada kita. Tugas kita katanya hanyalah melaksanakan kesemua pemberian itu dengan cara ikhlas dan sabar. Insya Alloh katanya, Tuhan pasti akan membalas semua ini bila kita mampu sabar dan ikhlas. Di sini aku nanti akan bersama bunda, dan pembantu yang akan mengurus aku jika bunda pergi ke Puskesmas. Sedangkan Ayah tetap dua minggu sekali pulang ke sini. Kalo lah boleh memilih mungkin kita tidak akan memilih tuk tinggal di tempat ini, tapi karena ini demi tugas bundamu maka Kita pun harus mengikuti semua aturan pemberian Tuhan ini. begitu kata Ayah selalu membesarkan jiwaku. Bundaku memang bertugas di pelayanan masyarakat yaitu sebagai bidan desa. dan bunda di tempatkan di daerah yang sangat terpencil dan jauh dari pusat kota atau kecamatan. karena bunda masih baru, maka kata Bunda, bunda harus di tempatkan di daerah yang terpencil dulu.

Udara di Sagara sejuk. bahkan dingin. di huni kira kira seribu warga. yang jelas kata Ayah kelak kamu nanti akan banyak menerima ilmu pelajaran hidup di desa ini, katanya. Ayah memang senang memperhatikan pola hidup dari sebuah masyarakat yang membentuk sebuah desa dengan tatanan sosial dan agama yang melatarbelakanginya. Di desa ini banyak sekali warganya yang memakai cadar. Tapi banyak pula yang konserevatif artiny,a warganya menganut sama seperti orang islam pada umumnya yaitu NU. Hmm..dengan siapa nanti aku berteman jika aku sudah mulai beranjak dewasa, ? di mana lahan aku tempat bermain di desa yang tidak mempunyai tanah yang lapang dan datar ini ? . Hmm..aku pasti senang dan akan menikmaati juga keadaan itu bersama orang orang yang aku cintai, Ayah, bunda..