Kamis, 28 Oktober 2010

Mbah Marijan yang sederhana


Mbah Marijan yang sederhana
Jika Kematian itu adalah pasti,.maka kematian seperti apa yang diinginkan oleh setiap manusia ? Tak banyak orang yang merenungi demikian. Mungkin di benak Mbah Marijan lah ketika masih hidup Mbah Marijan ingin meninggal dunia dalam keadaan yang paling ia sukai. Yaitu Meninggal dalam kapasitasnya Beliau sebagai pekuncen ( juru kunci ) di kawasan Gunung Merapi Yogyakarta. Mbah Marijan memang telah di pilih oleh kesultanan jogja sebagai juru kunci kawasan Gunung Merapi tahun 1982. Bagiku peran dan tanggung jawab yang Mbah Maridjan pegang telah dilaksanakan dengan baik penuh amanah sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Lebih dari itu aku melihat bahwa kecintaan pada lingkungan dan alam sekitar lah ( di kawasan Gunung Merapi ) yang membuat Mbah Marijan melakukan demikian. Bukan suatu hal yang biasa memang, hanya sedikit saja mungkin orang yang melakukan demikian. Bagaimana tidak, sebuah keyakinan mengalahkan hasil dari uji ilmiah. Sebagaimana kita tahu bahwa di tahun 2006 lalu, status Gunung Merapi telah di jadikan “ awas “ oleh BMKG. Dan masyarakat di himbau untuk segera meninggalkan kawasan gunung merapi. Namun Mbah Maridjan tetap yakin bahwa wedhus gembel akan segera berakhir. Benar saja, waktu itu wedhus gembel atau kepulan asap atau awan panas Gunung Merapi tidak sampai ke pendunduk desa, hanya meletus di atas gunung merapi saja. Kontan saha keberanian dan tekad Mbah Maridjan melambungkan namanya. Menjadi bintang iklan jamu Sido Muncul dan beberapa produk iklan lainnya. Mendapat penghargaan dari pecinta lingkungan dan penghargaan lainnya. Rupanya ketenaran dan kekayaan yang telah di raih Mbah Maridjan tidak membuat Mbah Marijan keluar dari jati dirinya. Yaitu sosok Mbah Maridjan yang sederhana dan Orang yang memegang Teguh prinsip dan keyakinan. Selalu konsisten dalam sikap dan tindakan , pikirannya. Tanggal 25 Oktober 2010 kembali Gunung Merapi memulai aktivitasnya, dan BMKG memperingatkan masyarakat di kawasan Gunung Merapi dalam status “ Awas “. Sebagaian masyarakat memang menuruti himbauan dari pemertintah daerah. Namun tidak bagi Mbah Marijan, seolah beliau tau akan meninggal di lingkungan rumah yang di cintainya. Beliau tidak takut untuk mati dan membiarkan dirinya tetap tinggal di rumah. Puncaknya tanggal 27 Okt 2010 ajal menjemput Mbah Marijan dalam sapuan awan panas yang bergerak cepat, membakar semua bangungan dan pepohonan yang di laluinya. Saat itu konon Mbah Marijan sedang pergi sholat ke mesjid.
Apa yang aku salutkan dari sosok Mbah Maridjan adalah kesederhanaan dan sikap keberanian, konsistensi dan prinsip teguh d alam pendirian. Kiranya jarang sekali orang melakukan demikian, mungkin orang yang tidak memperhatikan aspek “ nilai “ atau yang hanya memperhatikan aspek materi s aja Jelas mereka sudah harus meninggalkan kawasan yang berbahaya, dari pada mati sia sia. Bagaimanapun juga tindakan Mbah Marijan tidak seluruhnya benar, seharusnya Mbah Marijan lebih mempercayai hasil dari uji ilmiah, namun nampaknya jika suatu keyakinan sudah menjadi prinsip hidup seseorang maka seberapa besar nya bahaya yang mengancam dirinya diluar maka tak akan di gubris atau di indahkan. Inilah sebetulnya efek dari sebuah keyakinan yang tertanam dalam hati. Menjadi letupan yang bisa menjadi prinsip yang teguh dan konsisten dalam tidakan dan pikiran. Selamat Jalan Mbah Maridjan semoga engkau dapat di terima di sisi Allah dengan baik , di terima segala amal dan ibadahnya Amin. dan semoga nilai nilai yang Mbah Maridjan contohkan menjadi pegangan buat anak anak muda sekarang untuk tetap mencari sebuah “ Nilai “ bukan hanya materi saja. Apa yang bisa di sumbangkan pada dunia , pada lingkungan dan kepada umat manusia ??

Senin, 25 Oktober 2010

Karkun dan Khuruj


Khuruj Dan Karkun..

Dua pria berjenggot mendatangi rumahku, menemuiku, memakai baju lonnggar dg celana kain di atas mata kaki. Mereka menyalamiku, satu persatu memperkenalkan diri. Yasin dan Adil namanya. Dua pria berjenggot ini mengaku karkun dan punya kesempatan beberapa hari untuk menyampaikan tugas mereka. Mereka menjelaskan tentang arti sebuah " mengingat diri " arti sebuah kematian. bahwa waktu adalah begitu berharga dan sangat merugi jika waktu yang telah lalu tidak di gunakan untuk berbuat kebajikan. Sebelumnya aku memang sudah tau akan jamaah ini tapi belum terlalu jauh yang aku ketahui. Aku belum pernah membicarakan aktivitas ini dengan orang yang terlibat langsung di dalamnya. Ada beberapa kesan yang aku tangkap dari kedatangan dua pria berjenggot itu. Sedikit akhirnya aku bisa menangkap apa yang ada dalam aktivitas ini dan seperti apa kegiatan mereka.



Karkun adalah sebutan orang yang sedang melakukan khuruj, keluar rumah meninggalkan anak dan istri dalam beberapa hari untuk berdakwah. Konsep dakwah yang mereka bawa sangat sederhana. cuma mengingatkan para keluarga, dan mengajak para keluarga untuk mendatangi masjid untuk segera sholat berjamaah. Saat mendatangi keluarga karkun menjelaskan bahwa pentingnya meluangkan waktu untuk sholat berjamaah, meninggalkan aktivitas dunia. Karkun mencoba menyadarkan para keluarga tentang sebuah kematian yang pasti. karkun mengingatkan pada keluarga khususnya kepala rumah tangga ( suami ) bahwa terdapat gejala sekarang ini materialisme dan kegilaan dunia telah merasuk dan menjadi bagian gaya hidup para keluarga sekarang. Ini sangat berbahaya karena justru dengan gaya hidup seperti itu manusia tak akan menemukan kebahagiaan sejati. Mereka justru akan tenggelam dengan munculnya persoalan persoalan baru yang tidak bisa di pecahkan dengan baik. Hadirnya karkun dan ajakannya di jamin memberikan ketenangan dalam hidup. Bahkan mampu memecahkan delik persoalan kehidupan yang paling berat sekalipun. Hanya meluangkan tiga hari saja dalam sebulan para suami untuk pergi khuruj mendatangi rumah rumah untuk pergi kemesjid melakukan sholat berjamaah. Begitu ajakan mereka.



Aku sendiri terkesima dengan cara bekerja para karkun ini, sangat mirip dengan MLM multi level marketing, atau istilah lainnya Member Get Member. Para anggota yang sudah bergabung dengan khuruj agar mengajak masyarakat atau anggota lain ikut dalam bagian mereka. Dan ini ada target dalam pengembangan networking ke samping atau kebawah. Ini menarik sekali mengingat pencapaian target atau membangun networking dihargai dengan kepuasan kerja saja. Tak ada point reward dalam bentuk uang seperti yang aku jumpai dalam dunia multi level marketing bisnis. Jadi, dia bergerak hanya dari kesadaran dan kenikmatan bahwa apa yang mereka lakukan adalah benar. Kenikmatan menyampaikan dakwah secara lebih kongkret dan sederhanalah yang menjadi semangat mereka. Maka aku lebih senang juga dengan istilah " gerakan " dalam menyampaikan dakwah. Ini sangat dan sangat menarik menurutku. Karena tanpa punya pengetahuan agama yang luas pun kita bisa menyampaikan dakwah, lebih nyata lagi, langsung mendatangi si objek yang akan kita ajak untuk mengikuti kita. Dan subtansi dakwahnya sangat mudah diterima oleh masyarakat " hanya mendatangi masjid saja". Sederhana saja bukan ? Tapi esensi dan artinya sangat penting sekali bagi kehidupan manusia itu sendiri baik yang sudah berkeluarga maupun yang masih mencari jatidiri. Sangat beda sekali jika kita mendengarkan dakwah dimimbar. Di mimbar kita hanya menjadi pendengar saja ceramah yang di sampaikan para ulama. Tapi di khuruj kita bisa merasakan langsung bagaimana rasanya menyampaikan dakwah yang kita laksanakan sendiri kemudian di ikuti oleh orang, nikmat bukan ? Dan apa yang di lakukan oleh para khuruj itu tidak sendiri,.tapi secara massal disetiap potensi wilayah di dunia ini,.hingga timbullah " gerakan ".



Tampilnya khuruj yang dapat diterima masyarakat tanpa memandang asal usul itu menjadi kritikan keras sebetulnya buat NU. Dimana organisasi masyarakat ini adalah organisasi agama yang paling besar dan bersejarah. Namun dengan merangseknya para khuruj mulai mendominasi masjid masjid NU yang yang sudah tersebar diseluruh wilayah indonesia menjadi tamparan buat mereka( NU )sebetulnya kemana saja mereka selama ini terutama dalam kegiatan menghidupkan masjid ? Langgar langgar dan masjid yang selama ini memang telah tertidur ( sepi jamaah ) dihidupkan oleh para khuruj. Bukankah ini sebuah tamparan,buat organisasi NU kemana saja mereka ? Kenapa tidak membuat suatu metode yang baru untuk merekatkan warga nadliyin antar mushola atau mesjid,menjalin silhaturahmi seperti yang para khuruj lakukan, ? Aku sendiri telah melihat NU semakin tidak peka, bahwa ancaman budaya hedonisme dan konsumerisme akan menghancurkan warganadliyin. Silahturahmi antar lanngar atau mushola semakin kering. Pejabat penting NU telah membawa NU dalam aroma politik yang telah berlangsung lama.Pertemuan besar antar warga NU dalam acara tertentu hanya di mobilisasi untuk unjuk kekuatan dalam nuansa politis. Bukan untuk slihaturahmi dan perekatan social keagamaan. Akhirnya ancaman keringnya silahturahmi dalam nuansa keagamaan disebuah desa desa akan semakin hilang. Dan aktivitas gerakan khuruj telah mencuri start lebih dulu dari lelap tidurnya organisasi agama masyarakat terbesar di indonesia ini ( NU ).aku sendiri masih menilai bahwa khuruj ini adalah sebuah gerakan dakwah bukan aliran atau faham. dan mestinya NU dan organisasi agama lainnya belajar dari mereka. Aku memperkirakan bahwa lambat laun gerakan dakwah jamaah tabligh ini akan mempunyai jamaah yang besar mengingat sistem dan cara marketing keagamaan mereka yang gigih, sopan, santun dan sabar. Namun demikan, aku masih perlu mempelajari Khuruj atau jamaah tabligh ini lebih jauh, seperti dari mana gerakan ini berasal, dari mazhab mana gerakan ini di ambil ? siapa pemimpin atau pencetus gerakan ini ? ( wied, Jkt . 25 Okt 2010 di tulis ketika rumahuku di datangi Karkun )

Selasa, 19 Oktober 2010

Selamat Jalan Bibi..

Innalillahi Wainnalilahi Rojiun
Jam 07.20 Hari Selasa Tgl 19 Okt 2010, aku mendengar berita duka dari Bapakku di kampung, “ Innalilalahi Wainnalilahi Rojiun, telah meninggal dengan tenang bibi Ratiah Binti Tarwan ( bibi ) di rumah Om Ugi jam 06.30. “. Aku langsung berpikir benarkah yang meninggal itu bibi ?. Lebaran kemarin aku masih sempat bertemu, Bibi saat itu berada di ruang kamarnya di rumah Om Ugi..Bibi menghampiri aku dan aku pun menyalaminya. Aku memberikan uang 50 ribu buat jajan bibi. Setiap aku bertemu bibi memang aku selalu menyempatkan untuk memberikan uang meski jumalh itu ( 50 ribu ) tak begitu banyak membantu buat kehidupan bibi. sumbangan itu setidaknya sebagai tanda kasih dan perhatian aku dengan bibi. Saat aku temui lebaran itu, bibi masih sehat dan tak menunjukan bibi sedang sakit. Sehari setelah itu, saat aku hendak pergi ke makan Mbah Tari dan Mbah Saleh, aku lihat bibi sedang telungkup di kamar tidur Mbah Etu. Bibi mengerang, dan menangis menahan sakit. Mbah Etu bilang, bibi sedang sakit perut. Namun aku dapat merasakan bahwa sakit yang di derita bibi pasti begitu menyiksa dirinya hingga ia menangis. kemudian aku melanjutkan pergi ke Makam Mbah Tari dan Mbah Saleh. Itu terakhir aku melihat bibi. Sekarang Bibi telah tiada, pergi meninggalkan dunia. Semoga Alloh Menerima Segala amal dan perbuatan bibi dan semoga Alloh mengampuni segala dosa dan kesalahan ketika bibi masih di dunia. Semoga Alloh memberikan tempat yang baik , di sisiNya. Amin.
Bibi adalah pengasuh ketika aku masih bayi, mungkin sampai kira kira aku berusia lima tahun. Bibi pernah hidup lama bersama aku. Sambil mengasuh bibi kadang membantu pekerjaan ibu. Bibi adalah sosok wanita yang sabar, dan penurut. Waktu kecil aku begitu dekat dengan bibi, kemana mana aku sering ada dalam gendongannya. Ketika aku bermain, bibi dengan setia menjaga dan menemaniku. Kadang aku merasa kasian dengan hidup bibi. Dia tidak punya suami, saudara pun sepertinya tidak ada yang memperhatikan, sibuk dengan urusannya sendiri sendiri. Ketika aku sudah besar, mungkin berusia 10 tahun bibi pindah ke Om Ugi. Di sana bibi membantu pekerjaan Om Ugi dan Ce Yuri. Jarak telah menjauhkan aku dari bibi, apalagi setelah aku semakin dewasa. Kuliah di purwokerto, hingga aku tak lagi sering melihat bibi. Waktu aku masih kuliah pun aku sering memberikan uang ke bibi entah itu 20 ribu atau 10 ribu. Kini Bibi telah tiada..sedih rasanya melihat fenomena orang orang yang dulu pernah dekat dengan ku pergi meninggalkan dunia. Apalagi bibi hanya sendiri tidak punya siapa siapa.

Beberapa bulan yang lalu pun aku di kabari oleh Bapak , bahwa Mang Karsim meninggal dunia. Padahal kemarin lebaran baru saja aku bersalaman. Mang Karsim saat itu memang aku lihat sedang sakit, di bagian kakinya membengkak. Tapi begitulah yang aku lihat dari sosok mang karsim. Senyumnya selalu keluar menyapa orang yang baru saja di temuinya. Meski sedang sakit, Mang Karsim masih sempatkan berjalan untuk menemui dan menyalami orang yang berkunjung. Istrinya, Bi Rijah..sudah pergi terlebih dahulu meninggalkan dunia. Melihat sosok Mang Karsim memang beda dari yang aku temui pada orang lain. Orangnya selalu easy going, semua masalah sepertinya di bawa tersenyum.
Satu per satu aku melihat bahwa Alam Desa ku telah begitu Tua. Orang orang tua yang aku masih anggap muda dan masih “ rosa “ rupanya sudah tidak sanggup lagi menahan derita yang ia alami. Apakah ini dari Perekonomian yang tidak berjalan dengan merata. HIngga aku melihat kondisi orang orang tua yang sebetulnya dalam pengamatanku masih kuat, menjadi lapuk tidak kuat menahan perih dan derita. Hingga akhirnya dia menemui ajalnya lantaran sakit yang tak terobati. Inilah wabah dari perekonomian yang hanya bergerak pada mereka di perkotaan saja. Perekonomian yang hanya bertumpu pada masyarakat kaya saja. Sehingga yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin terjepit dan kesulitan hidup. Hingga masalah perawatan kesehatan tidak terjamin sama sekali. Masih mending mereka bisa dapat makan dan minum meski d engan sangat minimal. Cuma ,bagaimana kalo mereka menderita sakit ? di mana sekarang yang aku temui bahwa untuk membeli obat saja, harganya mahalnya minta ampun. Tidakkah pemerintah bisa memikirkan hal ini ? secara mendalam ? berapa banyak manusia yang aku yakin telah banyak yang meninggal akibat karena kesulitan ekonomi. Sangat miris melihat kenyataan sebuah warga Negara di mana pejabat pejabat pemerintah dengan bangganya menunjukan Indonesia sedang dalam pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang bagaimana ? bisakah mereka para pejabat merasakan apa yang orang kaum miskin rasakan ? betapa masih banyak tingkat kemiskinan dan kesulitan ekonomi di sebuah desa ? kenapa setiap kebijakan ekonomi selalu di mulai dari sector atas ( pusat ) terlebih dahulu baru kemudian di daerah ? kenapa tidak memulai dari sector kecil , pedesaan dulu baru kemudian ke menengah, ke pusat ? bukankan mereka yang miskin miskin itu yang sering di jumpai di pedesaan ? aku yakin jika setiap pemangku pejabat penting Negara memikirkan dari bawah terlebih dahulu pasti aka ada perubahan kehidupan masyarkat di setiap tingkat desa. Tidak seperti sekarang yang aku lihat, desa yang bertambah kering dan tandus. Kehilangan sumber daya ekonomi. Anak muda yang mustinya menjadi tulang pungung sumber daya ekonomi desa, malah pergi meninggalkan desa, pergi ke kota. Parahnya ini terjadi hampir di setiap desa.

Sungguh miris melihat tingkah laku para pejabat yang jauuuuuh sekali dari consernitas apa yang telah tejadi pada masyarakat desa di sana. Mereka hanya ribut masalah politik, hokum, balas membalas, antar instansi, antar lembaga hukum saja semua pada ribut mempertahanakn ego dan kepentingan lembaganya masing masing. Tak ada yang aku lihat pejabat yang mempunyai hati dekat dengan masyarakat. Tak ada yang aku temui pejabat yang betul betul memikirkan setiap hari nasib para mereka yang berada di garis kemiskinan. Jangankan pejabat, Presiden pun aku tak melihatnya punya consernitas seperti itu. Hanya Almarhum Abdurahhman Wahid yang mempunyai hati dekat dengan masyarakat kecil. Ini bukan Cuma tulisan, pepesan kosong. Namun semangat dan perjuangan Gus Dur dalam membela rakyat kecil telah di buktikan semasa beliau menjabat sebagai presiden dan setelah turun dari tahta presiden. Nampak kelihatan sikap dan gaya hidupnya orang yang selalu dekat dengan r akyat kecil. Kemanapun pergi dia se lalu dekat dengan rakyat kecil.
Percuma saja pertumbuhan ekonomi 6, 5 % yang selama ini di gembar gemborkan sebagai kesuksesan kebanggaan pemerintah kalo saja masalah kemiskinan dan mendapatkan obat yang layak masih sulit di gapai oleh masyarakat kecil dan pedesaan ? Miris… ( wied, Jkt 19 Okt 2010 )

Jumat, 15 Oktober 2010

Milad Nazriel Ashar yang pertama


Satu tahun telah berlalu,.waktu meninggalkan peristiwa bersejarah setahun yang lalu. Saat detikdetik menegangkan telah terjadi, di mana seorang ayah telah menantikan awal dari kehidupan yang baru, dari bayi yang akan baru lahir. Di mana seorang ibu telah berjuang sekuat tenaga antara hidup dan mati, demi melahirkan seorang anak pembawa kehidupan baru di dunia. Seorang anak yang telah di nanti oleh kedua orang tuanya. Sekedar di kenang,.bahwa dalam perjuangan melahirkan seorang anak, penuh dengan pengorbanan dan keberanian yang tinggi. Antara pengharapan dan ketakutan menjadi satu hingga terucap pada pasrah pada yang kuasa. Kuasa manusia hanya pada tataran tekhnis saja, bagaimana caranya agar bayi dan ibu selamat keduanya. Jauh dari itu..orang tua yang telah menunggu di sana bertanya tanya apakah nanti bayi dalam keadaan sehat dan normal ? itu yang jauh lebih penting yang di rasakan oleh kebanyakan orang tua yang telah menunggu saat detik detik kelahiran putranya. Hingga terdengar tangisan sang bayi,.maka legalah perasaan mereka yang telah menunggu dalam penantian ketegangan selama berjam jam. Di lihatnya pula ibunya, Alhamdulillah dalam keadaan baik saja. Maka berakhir sudah puncak ketegangan dan berubah menjadi kebahagian tiada tara. Dia telah lahir,.seorang putra telah lahir di dunia pada jam 15.05 tanggal 23 september 2009 disebuah rumah sakit Wijaya Kusuma Kuningan Jawa Barat. Apa yang aku rasakan saat itu,. ? seolah telah mendapat hadiah dari alam, dari Tuhan,.bukan barang mainan namun bayi,manusia yang kelak akan mempunyai emosi,pikiran,perasaan,dan perbuatan. Di mana banyak dan sedikitnya akan berpengaruh pada kehidupan di dunia bersama yang lainnya, masyarakat,temen, keluarga. Tugasku saat hanya membesarkan dan membekali ilmu, kelak dapat berguna buat dirinya dan lingkungan masyarakat nantinya, agama nusa dan bangsa.

Kini setahun telah terlewati, bayi yang dulu masih merah dan pucat, kini tumbuh menjadi besar,.mempunyai mata yang indah, penglihatan mata yang tajam, dan yang lebih menggembirakan telah memiliki emosi dan perasaan cinta dan sayang. Sudah bisa ngambek, bisa tertawa dan bertingkah bermain ala mereka sendiri. Kala melihat ibunya mau pergi dia sudah bisa menangis. Kala moodnya sedang bagus,.dia berkicau ngomong sendiri,.meski gak tau dangan jelas apa yang dia teriakan dari mulutnya. Kala mendengar musik, dia sudah bisa merespons dengan mengangguk anggukan badannya dan kepalanya. Pertanda sudah bisa menerima seni dan hiburan. Kala akan digendong oleh orang yang baru dia kenal,dia sudah menolak, pertanda dia sudah bisa mengenali dengan wajah orang. Kala dia sedang gak mood. dia gampang sekali nangis,danpertanda dia membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Tidurnya sudah mulai pulas dan sering bangun kesiangan, tidak seperti dulu, di mana jam 3 dan jam 4 pagi sudah bangun,pertanda bahwa sifat manusia pemalasnya sudah keluar. Di kala melihat mainan,sudah ingin memiliki pertanda bahwa dia sudah mempunyai ego dan kepentingan. Semua perubahan perubahan selama setahun ini menandakan bahwa pertanda pertanda yang dia alami adalah suatu tahap mekanisme yang lumrah dan wajar sebagai bayi yang sedang tumbuh. Dan akan masih terus berlanjut hingga dia bisa tumbuh layaknya seperti bayi pada umumnya. Lalu pertanyaan buat orang tua adalah kapan dan seperti apa peran orang tua dalam memberikan ajaran atau pendidikan kepada anaknya hingga sianak memperoleh pengajaran yang lebih baik ,lebih dini kepada anaknya, hingga anaknya dapat tumbuh dan berkembang lebih cepat dan lebih maju ketimbang yang di capai anak anak pada umumnya ?? Orang tua yang baik adalah orang tua yang dengan sabar membimbing anaknya dengan sabar ke jalan yang bijak. ( wied, 23 Sep 2010 )

Sabtu, 28 Agustus 2010



Aku sedang naik Gajah bersama Mbah Akung, dan Mba Tata..
 


Coba perhatikan deh..Mas Djorghi dan Mas Michael..selalu
pasang aksi
kalo foto. He,.he..awas ya..nanti klo De Nazriel dah gede juga..aku juga bisa pasang gaya..Nah..klo ini ada gambar Ayah,,pake topi..

Posted by Picasa
 


Posted by Picasa


Wah..wah..wah..dari sekian gambar foto di atas yang bagus cuma teh Naila doank..yang lain pada kenapa liat kesamping semua..?? ada kucing berantem ya ?? apalgi aku, malah menoleh ke kanan..huuuhuhh..,runyam nih..Ohh..mungkin karena ada dua juru foto..Ayah sama Om Opan..jadi berantakan deh gambarnya....

Ke Taman Safari..


Ini foto aku bersama keluarga besar Mbah Akung dan Mbah Uti. Lihatlah..aku yang masih beberapa bulan, di gendong Bunda di tengah. Saat orang liat kamera saat di foto, aku malah liat yang lain di jalan..hi..hi..

Horee..ke taman safari..

Siang itu 11 Juli 2010, mobil kijang LGX berwarna hitam meluncur di jalan pantura. Membawa beberapa penumpang, aku salah satu didalamnya. Di mobil itu ada bude eti, tehvira, a izal,teh naila, bunda, aku dan mba lia. Mobil kijang bude bergerak cepat menyalip kendaraan kendaraan di depan. Tak terasa ak sudah sampai Bekasi. Di sini ak mulai berpisah dengan teh naila,karena teh naila harus nginep bersama ayahnya di taman aster. Sedang aku, bunda, dan mba lia harus pindah ke mobil bude nani bersama mbah akung, blegor bunda, dan mba lia. Dari bekasi aku melanjutkan perjalnan menuju bintaro, ke rumah mas djorghi. Tidak kurang dari satu jam aku sudah berada di kawasan bintaro, namun sang sopir blegor, tidak tau ke arah mana menuju rumah mas djorghi. Untunglah ada ayah yang sudah beberapa menit menunggu. Ayah menuntunku yang ada dalam mobil dengan sepeda motor menuju rumah mas djorghi. Sampai dirumah mas djorghi pukul 10 malam. Di rumah mas djorghi cuma ada mas jorghi, mas michael dan ayah. Pak de beni dan bude sedang menyusul bude nani ke ancol. karena cape berjam jam di jalanan, sampai di rumah mas djorghi aku langsung tidur. Pagi pagi di rumah mas djorghi sudah kumpul semua. Ada pak de andri dan keluarga, bude nani family, mbah akung, mbah uti, pokoknyadi rumah mas djorghi lengkap semua, dari putra putri mbah akung,menantu sampe cucu.

hari yang cerah itu adalah hari libur terakhir libur anak sekolah. Ak yang masih belum sekolah..ikut ikutan memanfaatkan liburan anak sekolah. Rencananya hari itu kita akan pergi ke puncak. Pak de beni sudah menyewa villa di sana. Start ke puncak pun di mulai dari jam 8 pagi. Hari itu memang acaranya putra putri dan cucu cucunya mbah akung piknik. Keberangkatan di bagi menjadi tiga mobil, satu mobil pak de beni mengangkut keluarganya, pak de andri bersama keluarganya, bude nani bersama keluarga. Aku bunda dan ayah karena belum punya mobil nyempil di mobil pak de andri ..he..he..Om opan di mobil pak de beni, mbah akung dan mbah uti di mobil pak de beni.

Semula aku membyangkan ini akan menjadi perjalnan yang menyenangkan sampai tujuan. Tapi rupanya memasuki jalan tol bogor jalan menjadi macet tak bergerak. Bayangkan saja, hampir pengguna jalan tol itu semua adalah para keluarga yang ingin memanfaatkan bersama keluarga piknik ke puncak. Apalagi jalan menuju puncak di atur polisi dengan sistem buka tutup katanya. Nah..saat aku berada di tol bogor itu, rupanya jalan yang menuju puncak hanya berlaku satu jalur saja. Jadi dari arah jakarta sementara di alihkan melalui cipanas. Bete gak sih ? Bayangkan saja dari jam 9 pagi sampai jam 2 siang aku dan saudara 2 yang lain berada di kemacetan yang hampir tidak bergerak sama sekali. Om agus dan mba tata malah turun dari mobil, berjalan kaki karena mungkin di mobil om agus panas, gak ada ac nya. Jadi bayangkan saja panasnya spti apa itu ? Udah panas, gak ada ac macet pula..kasian ya..mba zal za dan bude nani..pasti mereka gak nyaman di mobil.

Nah..sesampai keluar tol bogor, ada orang yang menawari jalur alternatif,.katanya dengan di pandu sepeda motor kita akan cepat sampe dari pada harus melalui jalur cipanas. Akhirnya pak de beni dan pak de andri memakai jasa jalur alternatif itu. Tapi sebelum itu kita sholat dhuhur dulu di pom bensin pintu tol keluar bogor. Nah..setelah sholat kita lanjut deh ke puncak. Tiga mobil yang di pandu oleh penunjuk jalur alternatif memasuki jalan kecil, persisnya di sebelah jalan utama. Memang jalan ini hanya untuk sepeda motor, namun karena lebar maka mobilpun di paksa memasuki jalan ini. Wah..wah..wah..sepanjang jalan tikus itu banyak pak ogah rupanya. Sejengkal mobil naik beberapa meter, sudah ada pak ogah minta uang receh. Pak ogah ini preman setempat yang meminta uang kecil. Dasar, memang waktu lagi gak bersahabat..begitu aku masuk di jalur alternatif yang sempit itu..eh..malah jalur utama di buka. Rupanya dua jalur di buka kembali tepat jam tiga. Yah..nasib..nasib ..waktu tidak berpihak pada kita. Baru saja mobil kita belok dari jalur alternatif pindah ke jalur utama..eh..mobil bude mogok persis di tanjakan. Untungnya kendaraan yang di belakang lancar lancar saja. Wah..tidak bisa di bayangkan kalo kendaraan di belakang om agus tidak bisa mengendalikan, maka kecelakaan yang tidak di inginkan bisa terjadi tuh. Beruntunglah Tuhan melindungi perjalanan kita hingga akhirnya aku sampai villa pukul 5 sore. Coba bayangkan dari bintaro ke puncak di tempuh lebih dari 9 jam. Di mana kata pak de kalo normal itu hanya di tempuh cuma 2,5 jam. Gimana gak mem bete kan itu ? Tapi beruntung..ke betean itu dapat di obati dengan suasana vila yang nyaman, cantik dan asri. Ya..villa itu sangat besar untuk bisa menampung semua keluarga mbah akung dan mbah uti. Villanya bertingkat dengan model spanyol. Ada beberapa kamar di atas. Dan yang lebih mengasyikkan lagi ada taman dan lingkungannya sungguh sangat asri dan bersih. Wah..benar benar puas aku di villa ini. Langsung aj deh..ak berteriak teriak girang ikut larut dalam canda canda mas jorgi, mas izal, mba vira, mba tata, mba zalza. Wah hari yang sangat menyenangkan dan seru bisa berkumpul dengan saudara saudara di acara piknik bareng.

Esoknya, pagi ..aku bersama rombongan turun, niatnya memang mau pulang. Tapi rupanya pak de andri malah mampir ke taman safari. Yahh..jadi tambah lengkap deh acara piknik aku. Di taman safari aku melihat berbagai jenis hewan mulai dari yang ganas, dan berbahaya sampai yang menyenangkan. Ya..di sana aku melihat harimau dan burung 2 lucu. Oh iya..di taman safari aku sempat naik gajah bersama mbah akung. Aku punya fotonya..hii..hi..lucu juga ya aku. Aku naik gajah tapi aku tidak takut..he..maklum aku masih kecil, baru 9 bulan.

Perjalanan piknik ke puncak dan ke taman safari sungguh sangat berkesan buat aku. Saudaraku nanti kita main lagi ya..ke wahana mainan lain..aku ikut..he..he..

Selasa, 13 Juli 2010

Sabtu, 26 Juni 2010

Leherku memerah..

Memasuki usia enam bulan lebih, aku sudah bisa tengkurep. Sebetulnya aku sudah bisa tengkurep sejak usia lima bulan. Waktu itu aku suka sekali melakukan aktivitas ini,.mentang mentang aku sudah bisa melakukan sesuatu yang baru, setiap kali aku bangun tidur aku selalu tengkurep.

Leherku merah merah, setelah seminggu kemarin aku mencret mencret terus. Ee ku berwarna hijau seperti ingus. Aku sering rewel, tidur gak pules. Keadaan ini aku alami selama aku masih mencret mencret. Ayah dan bunda membawaku ke dokter,.aku di beri obat. Alhamdulillah aku sudah sembuh sekarang. Tapi merah merah di leherku belum ilang. Bunda sudah memberikan salep pada leherku, tapi gak mempan, dari dokter juga di beri salep tapi gak mempan juga. Hingga seminggu dari dokter anak, aku kembali lagi ke kuningan untuk periksakan merah merah di leherku. Aku sih sebetulnya gakterlalu risau, cuma bunda ama ayah mengkhawatirkan merah merah di leherku jika tidak segera di obati di takutkan akan meluas . Rupanya merah merah di leherku karena sering terdapat keringat di leherku, kulit leherku jadi iritasi dan lembab. Setelah bunda dan ayah tau penyebabnya apa, maka aku justru tidak di beri obat apa apa. Bunda dan ayah hanya membiarkan saja..tapi bunda dan ayah melakukan perawatan yaitu dengan sering mengelap keringat yang ada di leherku. Maklum,,leherku sering tertutup karena aku gemuk dan aku gampang mengeluarkan keringat. Setellah bunda rajin sering mengelap leherku..lama lama kelamaan leherku yang memerah menjadi sembuh. Semula memerah, kemudian memutih seperti orang terkena panu di seluruh badan dengan bintik bintik putih..ehh..sekarang sudah hilang. Jadi tau aku sekarang..bunda dan ayah terlalu panic..maklum aku adalah anak pertama, jadi sakit sedikit saja,,orang tua udah panic..padahal santai aja kali ya..he..he..

Minggu, 16 Mei 2010

Aku bermain bersama bunda..


bunda oh..bunda..engkau manusia hebat di mataku. tak kenal lelah selalu memperhatikanku, dalam ungkapan sayang dan cinta. engkau selalu sabar memberi apayang aku ingin. engkau selalu sabar memberi pelayanan kala aku menangis meminta sesuatu. engkau selalu sabar, tuk terjaga tengah malam hanya melihat apa keingnanku malam itu.

bunda..oh bunda...lov you ku tak terkira padamu. engkau selalu sabar dalam waktu tuk membesarkan aku. engkau selalu sabar menanti perubahan atas diriku.dari hari ke hari, dari waktu ke waktu aku selalu dalam peluk kasih sayangmu, tanpa terasa sedikit demi sedikit aku pun mengalami perkembangan yang maju. aku sudah memiliki emosi kala mainanku ada yang merenggut dari gengamanku hingga aku menangis. bunda..untuk apa engkau melakukan ini kepadaku ? apakah aku ini sebagai bayi yang di turunkan ke bumi oleh Tuhan untuk mencari segala kebajikan, hingga kau pun bertanggung jawab untuk menjaga aku ?..atau karena engkau menginginkan, kelak kala aku besar aku bisa menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara?..oh..aku terlalu jauh memikirkan itu..

yang jelas..kehangantanmu, dan kasih sayangmu yang aku rasakan saat ini dan sampai nanti adalah melebihi apa yang ada pada harapan dan angan angan. aku memang hanya butuh teman bermain dan teman yang bisa mengerti aku..dan engkaulah bunda yang ada di hatiku..karena aku merasa senang bisa selalu dekat denganmu..lov u bunda..muaaahh..

Emosi

di usia enam bulan aku sudah bisa merasakan emosi. hmm..lucu juga ya klo dipikir. Aku sudah bisa merasakan ketertarikan pada sesuatu dan entah kenapa ketika sesuatu itu di ambil dari genggmanku aku marah dan menangis . ya...sekararng aku sudah memiliki perasaaan emotional. ketika mainanku yang sedang aku pegang di ambil oleh bunda atau ayah atau mba lia aku langsung marah dana mengangis....

Sabtu, 17 April 2010

Jelang Malam

Langit kembali gelap, ujan rintik selalu menemani jelang tutup hari, udara dingin kembali menyelimuti penduduk desa sagara. Tempat desa tercinta di mana aku 5 bulan di besarkan. Tempat di mana ada sebuah desa di atas bukit. Aku bersama warga penduduk sagara selalu di peluk oleh gunung dan pepohonan yang menjuntai tinggi. Kabut di sore hari mulai merangkak naik,.seakan ingin menutupi desaku. Suasana malam, kabut, pepohonan tinggi dan struktur bukit yang menjulang tinggi seakan berbisik, mengompakkan untuk segera melindungi desa sagara. Masing masing segera tunaikan tugasnya, kabut mulai mengisi celah celah desaku, malam mulai menutupi langit desaku, pepohonan besar dan bukit yang tinggi mulai mengokohkan akar mereka seolah ingin menyembunyikan desaku dari gangguan roh jahat. Tuhan..inikah semua keajaibanMu,.pada manusia yang telah Engkau ciptkan,.? Dengan Kuasamu Engkau telah menggerakkan fenomena alam kian cerdas hingga aku takjub dengan kuasaMu yang tiada tara. Engkau melindungiku hingga aku bersama penduduk sagara bisa aman dan tentram meski aku hidup berada di atas bukit,. Tuhan aku sangat mencintai mereka, aku sangat mencintai orang orang di sagara. Meski dalam sebuah desa yang kecil dan terpencil mereka tetap tidak mengeluh. Mereka nampak sangat menikmati kehidupannya setiap hari. .

Tuhan..aku di sini selalu ingin mencari Hikmah tersembunyiMu, karena Engkau lah yang maha kuasa karena Engkau lah yang maha pengasih dan penyayang. Tuhan..sampaikan salam pada baginda Rosul Nabi Muhammad semoga aku bisa meneladani keteldanan beliau pikiran pikiran beliau. Tuhan aku di sini bersama bundaku, semoga Engkau selalu melindungi keluarga tercintaku Ayah, dan bunda ku. Semoga Ayah selalu dalam lindungan Mu. Amin.

Sabtu, 13 Maret 2010

Aku terkena campak

7 Maret 2010
Aku terkena campak
Saat usiaku menginjak lima bulan, aku terkena campak. Sebelumnya aku di bawa ke dokter zenal kuningan, seminggu sebelum aku kena campak. Saat itu aku di periksa dengan sakit pilek. Idungku sering keluar ingus dan kata bunda, tidurku suka ngorok akibat banyak lendir di tenggorokanku. Kata dokter zaenal lendirku banyak sekali dan sembuhnya akan lama. Bunda juga di peringatkan agar tidak menyusui aku sambil tidur karena bisa menyebabkan tersedak yang di khawatirkan akan masuk ke paru paru. Aku di timbang dengan berat badan 7,8 kg. Aku di beri obat penghilang lendir dan kemudian di asap. Sementara aku di asap, ayah malah merekam dengan kamera phone nya. Obat dari dokter aku minum, dan alhamdulillah aku berangsur mulai pulih. Aku tidak ngorok lagi.

Tapi ketika acara keluarga besar mbah uti mengadakan kumpulan. Aku bersama ayah, bunda, bude pak de, teh vira dan a izal main dan nginep di rumah mbah uti. Mbah uit dan mbah akung mengadakan arisan alumni haji. Dan kebtulan anak dan cucu mbah uti datang semua termasuk aku. Aku menjadi cucu yang paling kecil. Saat itu aku merasa kurang tidur. Badanku sebentar bentar di angkat ke gendongan yang satu ke yang lain. Maklum bayi seusiaku masih lucu lucunya hingga banyak yang ingin menciumku dan menggendongku krn gemasnya. Aku sulit tidur, karena banyak suara keras yang mengagetkanku saat aku bobo, suara saudara saudaraku yang berlari lari, mas jorgi, mas mikel dan mba tata. Aku di rumah mbah uti tidak cukup waktu banyak untuk tidur. Ketika bunda dan ayah membawaku naik motor barulah aku bisa tidur, tapi kemudian aku bangun ketika aku akan di rebahkan di tempat tidur. Cuaca di rumah mbah uti begitu panas, hingga aku sering keluar keringat. Untungnya ada kipas angin hingga aku bisa tidur sedikit lama.

aku kembali pulang ke sagara hari minggu sore naik motor bersama bunda dan mba lia. Ayah tidak ikut karena ayah ikut pak de beni berangkat dari rumah mbah uti. Ada perasaan terpisah antara aku dan ayah ketika ayah hendak ke jakarta. Ketika aku ingin bisa berkumpul degan ayah dan bunda tapi ayah justru berpisah menjalankan kewajiban bekerja. Aku lihat ayah berlinang matanya saat aku duduk di mobil pak de. Ayah dari luar mobil mengatakan " hati hati ya tong..dede ama bunda dulu ke sagara, ayahnya ke jakarta ya ama pak de beni " aku yang masih kecil hanya bisa bengong dan tidak merespon apa apa ketika ayah berkata spt itu. Namun dalam hatiku ada perasaan berat saat ayah mengatakan spt itu. Begitulah perasaan ketika sebuah keluarga yang mestinya bersatu dan berkumpul tapi malah berpisah hanya beberapa hari saja dalam seminggu atau dua minggu. Fenomena seperti ini tidak aneh lagi di temui mengingat keadaan sekarang jauh berbeda dengan dulu. Dan kondisi seperti itu tidak saja terjadi pada ayah dan bunda namun terjadi juga di banyak orang. Itulah dampak dari pembangunan yang bersifat sentralistik, tidak meratanya pembangunan ekonomi di setiap daerah.

Dua hari dari rumah mbah uti, bunda di telp kembali oleh nenek ( panggilan nenek dari kuningan ) katanya bunda di suruh pulang ke kuningan ada sesuatu yang penting katanya. Aku kembali di bawa turun lagi naik motor ke ciwaru. Lalu dari ciwaru aku naik mobil temen bunda ke kuningan. Di rumah nenek lah aku mulai merasakan panas badan, demam, suhu badanku naik, dari tubuhku, wajahku keluar merah merah. Aku di bawa ke dokter zaenal, kata dokter aku di khawatirkan kena gejala demam berdarah, dokter menyarankanku agar aku kembali lagi dalam lima hari apabila panasnya belum mereda. Aku di beri obat oleh dokter dan bunda menyuapi aku minum obat. Satu hari dari dokter, panas belum mereda malah merah merah di badanku semakin jadi, tengah malam kata bunda badanku panas sekali, aku selalu terbangun dari tidur. Tapi kata bunda meski badanku panas, mulutku malah ngoceh apa aja tapi tidak menangis. Dua hari badanku masih panas, barulah bunda tau bahwa ternyata aku terkena campak. Kata orang campak hanya terjadi sekali seumur hidup. Dan gejala campak di tandai keluarnya bintik bintik merah di seluruh badan,.wajah jadi bengep seperti wajah petinju yang sering terkena pukulan, mataku jadi sipit karena wajah dan pipi yang membengkak. Cara penyembuhan campak memang agak bersabar, kalo semua warna merah di kulit dan bintik bintik keluar semua barulah campak sudah mulai sampai titik puncak. Setelah fase ini hanya tinggal penyembuhan saja atau recovery. Proses pemulihan di tandai dengan badan mulai dingin, malah menjadi dingin, dan bintik merah berangsur angsur hilang. Saat itulah suhu badan mulai normal kembali. Penanganan atau obat buat campak adalah dengan mengoleskan bedak yang tidak wangi ke sekujur badan, dan hindari kena angin dan air karena akan menyebabkan meningkatnya kembali suhu panas badan dan gatal. Alhamdulillah aku sudah sembuh sekarang. Trima kasih ya Alloh karena dengan ridhlo Mu lah aku bisa sembuh, mudah mudahan Engkau selalu menjagaku selalu dalam keadaan sehat. Hanya kepada Mu lah aku mengucapkan trimakasih karena Engkau lah yang Maha menyembuhkan.

Minggu, 07 Februari 2010

Tuhan berikan aku jalan kemudahan..

21 januari 2010

Tuhan..berikan aku kemudahan dalam perjalanan hidup

hari ini bibi yang mengasuh aku minta pulang ke rumah kampung halamannya. kakinya terkena rematik, dan asam uratnya kambuh lagi. bibi sudah merawat aku selama aku di sagara satu bulan. meskipun baru satu bulan namun tenaga bibi sungguh sangat membantu aku selama aku di sagara. ketika bunda ke puskesmas, bibi lah yang merawat aku sampai bunda pulang. bunda ke puskesmas setiap hari selasa dan kamis. memang, seminggu bunda hanya meninggalkan aku cuma dua hari saja. itupun dari jam 7,30 sampai jam 1 siang. namun entah kenapa selama tidak ada bunda aku tidak bisa diam, selalu menangis. beruntunglah aku, meski di tinggal bunda kerja, masih ada bibi menemani aku. bibi baik, dan sudah berpengalaman memegang anak masih bayi seperti aku. selama bunda tidak ada segala kebutuhan dan permintaan aku, bibi yang melayani.

desa sagara yang mempunyai geografis alam pegunungan dengan struktur permukaan tanah bebatuan, antara rumah yang satu dengan yang lain saling berhimpitan persis seperti rumah rumah di padat penduduk. namun kalo di kota besar rumah rumah mereka berhimpitan itu karena lahan yang sudah padat, di sagara rumah berhimpitan karena sulitnya mendapatkan permukaan tanah yang rata. sehingga ketika satu bagian tanah kecil itu sudah di huni beberapa rumah, maka terpaksa mereka yang ingin mendirikan rumah harus mencari permukaan tanah yang lain yang agak melandai. jalan di dusun ini berlika liku yang hanya mempunyai lebar kurang lebih 3/4 meter. jadi kalo di jalan bertemu dua motor berhadapan maka motor yang satu harus berhenti dulu mempersilahkan motor yang lain lewat. begitu kecilnya jalan hingga sering ada kejadian motor terpeleset ke selokan akibat sempitnya jalan. bagi yang tidak hati hati dan tidak tahan mental, menaiki motor mengelilingi ruas jalan di dusun ini bisa sangat membahayakan. bunda yang belum bisa menaiki motor tentu tidak berani mencoba coba belajar naik motor di dusun ini.

bibi yang sudah sebulan merawat aku memutuskan untuk pulang ke rumah kampung halaman. bibi sudah berusia hampir 60 tahun, cucunya sudah empat. bibi menjanda di usia 50 tahun, suaminya meninggal akibat serangan jantung mendadak. rumah bibi masih satu kampung dengan mbah uti di jawa tengah. rumah bi tarwis kecil, namun di huni oleh cucu dan beberapa anaknya. sebelum bibi memutuskan pulang, bibi sudah pernah mengutarakan niatnya untuk pulang, alasannya karena bibi merasa kasian cucunya yang baru lahir sudah di tinggal. bibi ingin bersama cucu nya dulu, dia gak mau bekerja dulu katanya. namun kata bibi, kalo di pikir pikir tidak kerja gak ada penghasilan. begitulah keadaan ekonomi bibi dan bagaimana perasaan bibi kepada cucunya.

bibi pulang di antar ojeg ke jawa tengah ( brebes ), bunda memberikan ongkos transport 100 ribu pada ojeg itu. jarak dari sagara ke rumah bibi di jawa tengah berkisar 75 km. kalo naik motor di tempuh kurang lebih 1,5 jam. kini, aku bersama bunda berdua di Sagara. kalo bunda mau ke puskesmas gimana dengan aku ? atau kalo pengganti bibi masih belum bisa gendong aku nanti gimana kalo bunda mau ke puskesmas ? Tuhan..berikan jalan kemudahan dalam perjalnan hidup aku, bunda dan Ayah..



Keseharianku

19 januari 2009

keseharianku

Mmhhh...mmmhh..kerjaku setiap hari minum cucu, tidur, dan tidur. berat badanku di usia empat bulan kurang empat hari ini 7 kg kurang dua ons. kata bunda berat badanku menyusut 2 ons. Ahh..aku tak perlu memusingkan aku harus gemuk atau harus kurus. yang penting buat aku adalah aku bisa minum cucu dan bisa bercengkrama bermain dengan bunda. bagiku bunda adalah segalanya dalam hidupku. dia yang merawatku semenjak aku bangun tidur pagi hari sampai aku tidur kembali menjelang malam. inilah ritme kehidupanku dari mulai bangun tidur pagi hari.

jam 4,30 pagi biasanya aku selalu bangun lebih awal dari bunda dan bibi. kadang aku melek sendiri di tengah pagi buta itu. bunda yang masih tidur di sampingku tidak tau kalo aku sudah bangun. aku menerawang ke atap, apabila sudah lama aku melek biasanya aku menangis hingga membangunkan bunda. lalu aku nenen ma bunda. sambil berada di pelukan bunda aku tertidur kembali. hingga jam 7 - 8 pagi aku di bangunkan untuk mandi pagi. setelah mandi aku minum susu formula lalu tidur lagi. kali ini aku biasanya tidur agak lama karena tidur setelah mandi rasanya enak banget. siang, sekitar jam 11 aku bangun. biasanya kalo siang aku di ajak bibi keluar rumah. meilhat pemandangan alam di sekitar rumah yang masih asri. alam pegunungan yang berudara bersih dan alami membuat aku sangat mencintai alam, mencintai dzat yang menciptakan alam, yang menciptakan aku, Alloh swt.

setelah cukup lama aku bermain di luar meski hanya bisa di gendong gendong aku kembali ke rumah. pagi ini aku mendapatkan kemajuan. saat bunda pergi ke puskesmas. aku bisa tidur di atas ayunan yang di pasang di tengah pintu kamar. biasanya aku selalu menangis saat tubuhku di rebahkan di ayunan ini. namun entah kenapa saat itu aku bisa menikmati rebahan di ayunan hingga aku tertidur pulas. sore aku bangun, mandi lalu minum susu lagi. setelah itu aku tidur lagi. sesekali aku bangun karena gak betah celanaku basah akibat pipis. itulah ritme kehidupan aku menjelang 4 bulan.



Senin, 18 Januari 2010

Harapan..

Aku belum mengerti apa apa. Aku cuma hanya bisa memandang dan melihat, aku bisa mendengar. aku belum bisa bicara. namun yang aku banggakan adalah aku bisa menangis, menangis dengan keras kala aku pipis, kala aku minta susu. Sekarang aku sudah bisa mengemut emut jempolku. sesekali aku juga suka memasukan baju aku ke mulutku. baju aku, aku tarik lalu aku masukan ke dalam mulut. hhmm..rasanya seperti apa ya ? susah deh aku ceritain rasanya. mungkin inilah hal yang aku suka dari semua yang aku rasakan saat ini. nonton tv ? dengerin musik ? hmmm...gak deh..untuk saat ini aku lebih fun ngemut jempol aku saja. he..he..

Tapi aku juga menginginkan sebuah harapan. harapan yang besar yang masih tergantung di awan. aku harus bekerja keras untuk mencari tau. ilmu, dan semua apa yang akan aku rasakan nanti. semoga bisa menambah pelajaran dan rasa haus aku tentang apa yang ada di alam ini.


Jumat, 15 Januari 2010

ugfuhg

kjbkbnmnlk,nlkn;


Selasa, 12 Januari 2010

Tulisan Ayah ketika aku masih di rahim Ibu..

Anakkuu..kamu lagi ngapain di sana ??

Assalamualaikum Anakku...
Semoga Alloh selalu menjagamu selalu dalam lindunganNYA.
Semoga malaikat selalu menjagamu dari gangguan yang datang dari luar
Kamu masih putih bersih bahkan masih tak berwarna
Namun dikehidupanmu ku tancapkan sebuah harapan besar
Sebuah nilai kehidupan yang coba ingin ku kenalkan padamu
Apakah kamu senang menerima itu anakku ? ilmu itu ?
Sebuah pelajaran tentang ilmu keindahan Tuhan
Sebuah pelajaran mencintai manusia, memanusiakan manusia
Sebuah pelajaran mencintai kedamaian, mencintai kebersamaan
Sebuah pelajaran berdemokrasi, Sebuah pelajaran bekerja keras
Sebuah pelajaran menumbuhkan semangat, sebuah pelajaran menyimpan kesabaran
Sebuah pelajaran menghormati orang tua, leluhur kamu
Sebuah pelajaran tentang ilmu kematian, itupun kamu harus tau itu
Sebuah pelajaran berbudaya, sebuah pelajaran ber etika, bernorma dan beragama
Banyak..banyak sekali yang musti kamu tau..anakku
Kamu dan Aku tentunya kan menjadi mitra dalam sebuah pencarian..
Bukankan itu menyenangkan anakku ?
Mencari dalam rahasia alam yang tersembunyi, menyingkap sebuah kebenaran
Sebuah kebenaran yang terkadang terjawab dengan keajaiban alam,
Kelak kamu kan bisa merasakan keindahan Tuhan dalam sebuah rasa dan cinta
Kelak kamu kan mencandu dalam kerinduan yang tak pernah habis
Kelak kamu kan di bawa terbang dalam puisi puisi cinta
Bahkan kalo kamu mampu, ragamu bisa terbang meraih bersama cinta Nya.
Seperti kisah seorang sufi yang bisa berjalan di atas air anakku.
Apakah kamu tidak percaya itu ? kamu harus percaya itu, karena itu bagian dari ilmu Tuhan.
Kuncinya adalah ridhlo dari Alloh setelah Alloh mempredikatkan manusia itu sebagai kekasih Alloh.

Ohh..anakku jika Alloh sudah sayang sama manusia yang di pilihnya maka apapun yang Allah inginkan pasti bisa terjadi. itu adalah hal mudah bagi Alloh sayangku..
Atau konon cerita kontroversi Syekh siti Jenar yang di persalahkan oleh para wali sembilan, hanya karena beliau menyebut dirinya bisa menjadi tuhan.
Ohh..anaku aku tak akan mengajari tentang suatu hal yang ekstreem dalam ajaran agama
Namun perlu kamu tau, bahwa apa yang di katakan Syekh Siti Jenar bisa jadi ada benarnya.

Anakku..jikalau kecintaan dan pemujaan pada Tuhan sudah sedemikian hebat maka apapun yang dirasakan, dan yang di liat oleh manusia bisa melompat menjadi sebuah keputusan yang di luar akal sehat orang umumnya. dan biasanya akan terjadi pengucilan pada masyarakat. Hati hati anakku belajar Tassawuf kelak..karena kalo tidak pandai menggunakan maka akan terpental menjadi orang yang kafir, perpaduan ilmu akal dan hati kelak kamu harus tau itu. Belajar Tassawuf sungguh akan membuatmu menjadi mabuk cinta pada Ilahi. Namun sekali lagi Tassawuf batasnya sangat tipis, kalo salah maka akhirnya bisa di sebut menjadi orang yang tak beragama.
Pertanyaannya adalah kenapa manusia bisa melakukan seolah bisa bertemu Tuhan ?
syarat dasarnya dahulu adalah kamu harus meninggalkan semua ego dan kepentingan dunia
Sehingga Hati dan Jiwa mu menjadi bersih dan bening seperti kalbu
Semakin kau Mengenal Dia semakin kamu kan mencintai apa yang telah Dia beri
Anakku sayang..tetap nyaman di perut ibumu ya...
Salawat dan salam mari kita sampaikan anakku buat Nabi Muhammad SAW.
Yang begitu indah memberi tauladan dan akhlak yang begitu mulia
KIta harus bisa mencontohnya..namun kita hanya manusia biasa anakku
Tingkatan kita tidak sama dengan Beliau, Nabi Muhammad adalah Manusia teristimewa di mata Alloh,
Semoga Alloh memberikan tempat sebaik baik mulia di sisi NYa. Amin
Anakku...Aku kan selalu merindukanmu....



Minggu, 10 Januari 2010

Satu Bulan Aku Di Sagara..

Tepatnya tanggal 23 Desember 2009 aku melangkahkan kakiku di Sagara. Sebuah daerah yang sejuk dan dingin. Udara di sini cukup segar, di apit oleh pegunungan yang cadas dan terjal. Tinggal di sini cukup membuat aku cinta akan kebesaran Tuhan, dan mengerti psiskologis sosial sebuah masyarakat yang terpecil. Aku pindah hari Rabu sore hari. waktu itu cuaca kurang mendukung. Hujan begitu setia menemani proses kepindahan aku dari rumah ke Sagara. Roda ban mobil bak, berputar menaiki jalan kecil nan cadas. Di suatu tanjakan yang terjal dan sangat curam itu, mobil bak yang ku naiki sempat hampir mundur, akibat selip dan licinnya jalan. Aku yang di gendong Bunda duduk di depan bersebalahan ama sopir tetap tenang saja, ya..karena aku masih belum mengerti apa itu bahaya dan apa itu sikap ketenangan. Namun bunda saat itu sempat berteriak memancarkan wajah kepanikan. Suasana begitu tegang saat bunyi mobil yang menderung keras, dengan gerakan mobil yang justru mundur begerak oleng ke kanan dan ke kiri. Dapat di bayangkan seandainya sopir yang membawa mobil ku tidak berpengalaman maka bisa jadi mobil akan jatuh dan menabrak tebing. Namun karena sang sopir cukup gesit maka mobil tertahan di tengah.

saat itu sopir turun, Ayah yang duduk di bak belakang menyuruhku untuk turun saja dan memilih jalan kaki sampai jalan yang terjal ini sudah habis sampai atas. Sopir itu, bersama Ayah membebani mobil bak dengan banyak batu agar tak selip. Kebetulan banyak batu batu besar di pinggir jalan. kemudian tanpa Bunda dan Aku, Mobil bak warna putih itu akhirnya melewati jalan terjal berhasil menaiki sampai di atas. bunda dan aku yang sudah menunggu di atas kemudian menaiki lagi mobil bak itu.

jalan yang terjal itu baru jalan terjal yang pertama, belum yang kkedua dan ketiga yang jauh lebih parah di depan.Jalan terjal pertama tlah di lalui dan tinggal jalan terjal yang kedua menghadang di depan, jalan terjal yang kedua ini begitu licin, akibat jalan aspal sudah bercampur dengan tanah. maka akan jauh lebih sulit dan membahayakan. Seperti biasa aku dan bunda di suruh Ayah untuk turun saja, jalan kaki sampai ke atas. Namun sopir saat itu untuk tetap saja menyuruh aku dan bunda diam saja di mobil, " pasti kita bisa sampai ke atas " begitu kata sopir meyakinkan. namun Ayah sangat khawatir dengan aku dan bunda, maka agar aman, aku dan bunda di minta berjalan kaki saja. Benar saja..meski sudah di isi dengan batu tetap saja sampai tengah jalan tanjakan terjal itu mobil selip kembali. terpaksa aku dan sopir menambah lagi isi bak itu dengan batu yang besar besar. akhirnya setelah melewati jalan yang berliku, licin dan terjal itu aku dan bunda dan barang barang pindahan sampai dengan selamat, Alhamdulillah.. Tapi rupanya mobil tidak sampai persis depan rumah praktek Bunda, karena jalan untuk sampai di tempat praktek bunda hanya bisa di lalui dengan motor saja. Ayah dan bunda pun akhirnya mengangkut barang barang pindahan yang di turunkan lebih dulu di lapangan Volley yang terletak di muka dusun Sagara.