21 januari 2010
Tuhan..berikan aku kemudahan dalam perjalanan hidup
hari ini bibi yang mengasuh aku minta pulang ke rumah kampung halamannya. kakinya terkena rematik, dan asam uratnya kambuh lagi. bibi sudah merawat aku selama aku di sagara satu bulan. meskipun baru satu bulan namun tenaga bibi sungguh sangat membantu aku selama aku di sagara. ketika bunda ke puskesmas, bibi lah yang merawat aku sampai bunda pulang. bunda ke puskesmas setiap hari selasa dan kamis. memang, seminggu bunda hanya meninggalkan aku cuma dua hari saja. itupun dari jam 7,30 sampai jam 1 siang. namun entah kenapa selama tidak ada bunda aku tidak bisa diam, selalu menangis. beruntunglah aku, meski di tinggal bunda kerja, masih ada bibi menemani aku. bibi baik, dan sudah berpengalaman memegang anak masih bayi seperti aku. selama bunda tidak ada segala kebutuhan dan permintaan aku, bibi yang melayani.
desa sagara yang mempunyai geografis alam pegunungan dengan struktur permukaan tanah bebatuan, antara rumah yang satu dengan yang lain saling berhimpitan persis seperti rumah rumah di padat penduduk. namun kalo di kota besar rumah rumah mereka berhimpitan itu karena lahan yang sudah padat, di sagara rumah berhimpitan karena sulitnya mendapatkan permukaan tanah yang rata. sehingga ketika satu bagian tanah kecil itu sudah di huni beberapa rumah, maka terpaksa mereka yang ingin mendirikan rumah harus mencari permukaan tanah yang lain yang agak melandai. jalan di dusun ini berlika liku yang hanya mempunyai lebar kurang lebih 3/4 meter. jadi kalo di jalan bertemu dua motor berhadapan maka motor yang satu harus berhenti dulu mempersilahkan motor yang lain lewat. begitu kecilnya jalan hingga sering ada kejadian motor terpeleset ke selokan akibat sempitnya jalan. bagi yang tidak hati hati dan tidak tahan mental, menaiki motor mengelilingi ruas jalan di dusun ini bisa sangat membahayakan. bunda yang belum bisa menaiki motor tentu tidak berani mencoba coba belajar naik motor di dusun ini.
bibi yang sudah sebulan merawat aku memutuskan untuk pulang ke rumah kampung halaman. bibi sudah berusia hampir 60 tahun, cucunya sudah empat. bibi menjanda di usia 50 tahun, suaminya meninggal akibat serangan jantung mendadak. rumah bibi masih satu kampung dengan mbah uti di jawa tengah. rumah bi tarwis kecil, namun di huni oleh cucu dan beberapa anaknya. sebelum bibi memutuskan pulang, bibi sudah pernah mengutarakan niatnya untuk pulang, alasannya karena bibi merasa kasian cucunya yang baru lahir sudah di tinggal. bibi ingin bersama cucu nya dulu, dia gak mau bekerja dulu katanya. namun kata bibi, kalo di pikir pikir tidak kerja gak ada penghasilan. begitulah keadaan ekonomi bibi dan bagaimana perasaan bibi kepada cucunya.
bibi pulang di antar ojeg ke jawa tengah ( brebes ), bunda memberikan ongkos transport 100 ribu pada ojeg itu. jarak dari sagara ke rumah bibi di jawa tengah berkisar 75 km. kalo naik motor di tempuh kurang lebih 1,5 jam. kini, aku bersama bunda berdua di Sagara. kalo bunda mau ke puskesmas gimana dengan aku ? atau kalo pengganti bibi masih belum bisa gendong aku nanti gimana kalo bunda mau ke puskesmas ? Tuhan..berikan jalan kemudahan dalam perjalnan hidup aku, bunda dan Ayah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar